Batik Ecoprint

Batik Ecoprint
Kamis, 02 Maret 2023    Artikel

Pagi ini terdengar bunyi riuh palu beradu. Nada seirama seolah lato-lato sedang beradu. Tak..tok..tak..tok..Sejenak seolah suara berisik membuat rasa tak nyaman di telinga. Tapi jangan salah siswa -siswi ini sedang belajar looh. Eitss belajar apa, belajar kok bikin suara berisik. Penasaran mereka sedang belajar apa. Baca di sini beritanya yaa.


Siswa kelas lima sedang belajar membuat batik. Sebelum kalian bertanya lagi apa hubungan membuat batik dan suara berisik, jangan berhenti membaca alias baca terus. Sejalan dengan perkembangan zaman saat ini. Batik tidak hanya menggunakan cara-cara tradisional. Misalnya batik tulis, batik cap, solet, celup dan sebagainya. Untuk memenuhi penilaian ketrampilan dalam mapel SBDP, mereka praktek membuat batik ecoprint.


Apa itu ecoprint?

Eco   berasal dari kata ecosystem  yang artinya alam

Print artinya mencetak

Artinya Mencetak dengan menggunakan bahan dari alam. Jadi Ecoprint adalah teknik membuat batik dengan menggunakan bahan dari alam (daun-daunan dan bunga)


Adapun teknik Ecoprint di bedakan menjadi dua cara yaitu

1. Cara pounding yaitu dengan teknik dipukul

2. Cara steam yaitu dengan teknik dikukus

Kali ini siswa kelas lima membuat batik ecoprint dengan teknik pounding artinya dengan cara dipukul. Jika kalian ingin praktek sendiri di rumah apa saja sih alat dan bahan untuk membuat batik ecoprint itu. Simak berikut ini penjelasannya yaa…



Pertama ialah mordanting yaitu perendaman kain menggunakan air tawas yang dilakukan selama tiga hari. Waktu perendaman ini bisa bervariasi. Biasanya, sisa air tawasnya tidak dibuang begitu saja sebagai air comberan. Bisa dimanfaatkan sebagai pembersih kamar mandi. 

Mengapa mordanting ini penting? Sebab proses ini akan mempertahankan warna bahan atau kain dan membuka pori-pori. Akibatnya motifnya bisa tercetak dengan sempurna. 


Alat dan bahan membuat batik ecoprint

1. Daun aneka bentuk

2. Palu

3. Kain katun berwarna putih

4. Plastik

5. Tawas

6. Garam

6. Ember

 

Cara pembuatannya cukup sederhana yaitu,

1. Siapkan kain putih

2. Tata daun di atas kain

3. lapisi plastik di atasnya

4. Lakukan Teknik pounding (pemukulan) diatas daun hingga semua daun tercetak       

    dengan sempurna

5. jemur sebentar hingga kering

6. Rendam di air yang sudah diberi tawas dan garam

7. Bersihkan sisa-sisa daun yang menempel

8. Jemur di bawah sinar matahari


 

Penggunaan tawas dan garam di sini adalah untuk mengunci warna, dan agar warna tercetak lebih cerah. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat membuat ecoprint. Yang pertama sebelum digunakan sebaiknya kain direndam dulu dengan tawas agar pori-pori kain terbuka, sehingga zat pewarna daun menempel dengan kuat. Kemudian saat melakukan teknik pounding (pemukulan) jangan terlalu kuat memukulnya agar kain tidak berlubang. Tertarik untuk berkreasi, membuat ecoprint bisa menjadi alternative yang menarik.