Bau
menyengat menguar meracuni udara. Belum lagi pemandangan yang tak sedap
dipandang membuat selera hilang menguap entah ke mana. Jika kita biasanya
menyaksikan pemandangan pegunungan membuat betah. Gunungan kali ini membuat
mulut mengernyit dan membuang muka. Yaa, itulah adalah gunungan sampah yang ada
di TPA (Tempat Akhir Pembuangan Sampah). Di Kota Malang sendiri ada beberapa
TPA. Antara lain TPA Supit Urang, Dinoyo, dan Manyar. Setiap tahun volume
sampah yang mengalir selalu mengalami peningkatan.
Tahukah
kalian Indonesia menduduki peringkat ke tiga
untuk penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 mencatat volume sampah
di Indonesia yang terdiri dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 18,2
juta ton/tahun. Sampah yang terkelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta
ton/tahun atau 72,95%.
Pada
tanggal 21 Februari diperingati sebagai hari sampah nasional. Berbagai kampanye
dan kegiatan dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi sampah di Indonesia. Di
Kota Malang sendiri, hari memperingati sampah di pusatkan di alun-alun Kota
Malang. Di gagas oleh Dinas Lingkungan hidup bekerja sama dengan LSM dan
pramuka mereka mengadakan acara hari memperingati sampah. Mengundang beberapa
sekolah setempat bersama-sama mengkampanyekan gerakan anti nyampah. MI Khadijah
turut serta dalam kegiatan tersebut. Kali ini PASUSKHA sebagai motor penggerak
siswa di MI Khadijah diundang untuk mengikutinya.
Acaranya
sangat beragam. Diawali dengan upacara apel pagi, dilanjutkan dengan aksi
pungut sampah di jalanan Kawasan Malang heritage. Acara selanjutnya sarasehan
sampah. Kakak pecinta lingkungan menjelaskan tentang bagaimana cara memilah
sampah, mendaur ulang dan menjadikannya sebagai barang berdaya guna. Jargon 3 R
didengungkan dengan gempita. Reduce,
Reuse dan Recycle. Mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang, Yang
paling menarik dari acara ini adalah digelarnya fashion show baju sampah, upss.
Maksudnya baju yang di buat dari bahan-bahan sampah. Waah keren sekali loh.
Ternyata jika sampah ditangan orang yang kreatif bisa menjadi busana yang
indah. Dua orang siswi MI Khadijah diminta penitia untuk menjadi model busana
daur ulang. Acara ditutup dengan pembagian kompos dan sertifikat untuk peserta.
“Tujuan
dari acara ini adalah memberikan bekal, dan informasi kepada siswa-siswi
tentang pentingnya pengelolaan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang
harus segera ditangani bersama. Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah
saja, tapi kita semua harus turut andil untuk mengatasinya. Dengan cara duduk
bersama, bergerak bersama perangi sampah,”tutur ketua panitia,
Jadi
jangan nyampah yaaa, gunakan botol minum kalian sebagai upaya paling sederhana
untuk mengurangi sampah plastik. Mulai dari hal yang kecil, dari diri sendiri
dan sekarang juga. Yuk bebaskan Kota Malang dari tumpukan sampah.